Landasan Penelaahan Ilmu
Landasan Penelaahan Ilmu dibagi menjadi 3 yaitu Ontologi, Epistimologi, Aksiologi. Dan penjelasan akan dipaparkan dibawa ini sebagai berikut :
1.Ontologi
Ontologi terdiri dari dua suku kata, yaitu ontos dan logos , ontos berarti sesuatu yang berwujud sedangkan logos berarti ilmu. Sehingga dijabarkan, ontologi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (kenyataan) dengan berdasarkan pada logika semata. Ontologi juga merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani . study tersebut memiliki pandangan bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan Ontologi ini yaitu : Thales, Plato, dan Ariestoteles.
Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa pokok permasalaan yang menjadi objek kajian filsafat mencakup 3 segi, yaitu : logika (benar-salah), etika(baik-buruk), estetika(indah-jelek).
Setelah ketiga kajian tersebut kemudian bertambah lagi :
(a) teori tentang ada hakikat keberadaan zat dan semuanya terangkum dalam metafisika.
(b) kajian mengenai oganisasi social/pemerintahan yang ideal dan terangkum dalam politik. Dengan kelima cabang filsafat tersebut kemudian berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian lebis spesifik lagi yang disebut Filsafat Ilmu.
Argumen Ontologis pertama dikemukakan oleh Plato (428-348 M) dengan teori ideanya yang didefinisikan oleh Plato merupakan definisi atau konsep universal dari tiap sesuatu. Dan menurut Plato tiap-tiap yang ada di alam nyata ini selalu ada ideanya. Idea inilah yang merupakan hakikat sesuatu dan menjadi dasar wujud sesuatu itu. Ide-ide itu berada dibalik yang nyata dan idea itulah yang abadi.
Argumen ontologism yang kedua dikemukakan oleh st.Augustine (354-430M). menurut Augtine, manusia mengetahui dari pengalaman hidupnya bahwa dalam alam ini ada
kebenaran. Menurutnya akal manusia terkadang merasa bahwa manusia mengetahui apa yang benar tetapi terkadang pula merasa ragu-ragu apa yang diketahuinya itu adalah benar. Kebenaran tetap dan kekal itulah kebenaran yang mutlak dan disebut Tuhan.
Aspek Ontologis dari ilmu pengetahuan tertentu antaralain :
1. Metodis (menggunakan cara ilmiah)
2. Sistematis (saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam satu keseluruan)
3. Koheren (dalan unsure-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan)
4. Rasional ( berdasarkan kaidah berpikir yang benar)
5. Komprehensif (tidak hanya melihat dari satu sudut pandang saja)
6. Radikal ( diuraikan sampai akar persoalanya
7. Universal (muatan kebenaranya mencakup keseluruhan, umum yang berlaku dimana saja)
Sedangkan karakteristik ontology ilmu pengetahuan antara lain :
Ilmu berasal dari riset ( penelitian), tidak ada konsep wahyu , adanya konsep pengetahuan empiris , pengetahuan sistematik, pengetahuan metodologis, pengetahuan observatif, menghargai asas verifikasi (penjelasan), mengargai asas keterbukaan dan dapat diulang kembali, menghargai asaz skeptikisme yang radikal, melakukan pembuktian bentuk kausalitas, mengetahui pengetahuan dan konsep yang relative, mengakui adanya logika-logika ilmiah, memiliki berbagai hipotesis dan teori-teori ilmiah, memiliki konsep tentang hukum alam yang telah dibuktikan, pengetahuan bersifat netral, mengahargai berbagai metode eksperimen, dan melakukan terapan ilmu menjadi teknologi
2. Epistimilogi
Epistimologi disebut juga dengan teori pengetahuan, hakihat pengetauan dan sumber pengetahuan. Dengan kata lain epistimologi suatu cabang filsafat yang membahas mengenai tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu keilmuan. Epistimologi juga disebut bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menanyakan apa yang dapat kita ketahui sebelum menjelaskan.
Epistimologi disebut teori pengetahuan atau kajian tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut (AR Lacey) :
1. Menemukan kebenaran dari masalah
2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran dari masalah
3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran
4. Falsification atau operasionalism
5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6. Metode hipotetico-deduktif
7. Induksi dan presuposisi atau teori untuk menemukan kebenaran fakta
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai suatu kehidupan. Aksiologi disebut juga dengan teori nilai, karena dapat menjadi sarana orientasi manusia dalam usaha menjawab suatu pertanyaan yang fundamental. Yaitu bagaimana manusia harus hidup dan bertindak ? teori aksiologi (nilai) ini melahairkan etika dan estetika. Dengan kata lain aksiologi adalah ilmu yang menyoroti masalah nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan itu
Landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangkan ilmu itu dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Tujuan dasar aksiologi yaitu menemukan kebenaran atas fakta yang ada atau sedapat mungkin ada kepastian benaran ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar